10 Cara Mengamankan Router Mikrotik
Dalam melakukan
konfigurasi router mikrotik untuk jaringan yang kita miliki, hal yang sangat
penting dan perlu diperhatikan adalah mengenai keamanan router. Sebagai Admin
jaringan jangan sampai lupa untuk melakukan proteksi atau mengamankan router
dari pihak pihak luar yang tidak bertanggung jawab.
Langkah - langkah yang perlu dilakukan untuk mengamankan Router Mikrotik
sebagai berikut :
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcapFM-glqz4tHsj7agjysBvJ3WAbC7OkYuEIa4rhZzcUV8p5xVYAZZ6zRMIMlf7OwIis0-bOuta3UR_uNfh-YcM9EiyGBUiWvNrWp0WWni3_1hmU-hBSHC0Fdd5S5NZIv1wYvWaMJ-Dzn/s320/1.jpg)
Sudah bukan rahasia lagi kalau Router Mikrotik mempunyai Username dan Password
bawaan pabrik yaitu Username : Admin, dan Password : (blank). Sebaiknya
Username Password default tersebut kita disable, dihapus atau kita ubah, agar
tidak digunakan orang lain. Untuk menghapus dan melakukan disable User Default
silakan buat terlebih dahulu User yang memiliki hak akses (group) Full. Untuk
melakukan management User bisa masuk ke menu System -> Users
Selain disable, kita juga bisa membuat user baru dengan hak akses Read. Dalam memberikan hak akses Read yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai lupa nonaktifkan (un-cek) policies "reboot". Karena Secara default Group Read masih bisa melakukan Reboot.
2. Ubah atau Matikan Service yang Tidak
Diperlukan
Service di Router Mikrotik secara default sudah terbuka, jadi kita harus
mengantisipasi beberapa service yang kita gunakan untuk melakukan remote ke
router. Caranya kita bisa menonaktifkan service tersebut, mengubah port
defaultnya atau membatasi hanya beberapa ip address saja yang boleh akses
menggunakan port tersebut.
3. Non-Aktifkan Neighbors Discovery
Mikrotik memiliki protocol yang dapat melakukan broadcast domain melalui layer
2 sehingga membuat perangkat Mikrotik bisa saling menemukan jika berada di
jaringan layer 2 yang sama, namanya adalah Mikrotik Neighbor Discovery
Protocol(MNDP). Perangkat yang support MNDP dan CDP dapat menemukan atau
mengetahui informasi router lain seperti informasi identity Router,
MAC-Address,dan IP-Address. Contoh paling mudah saat kita akan melakukan winbox
di tab Neighbors akan terlihat beberapa informasi Router yang terkoneksi layer
2 dengan laptop kita.
Agar Router
tidak memberikan informasi tersebut, sebagai admin jaringan sebaiknya lakukan
disable discovery interface. Terutama Interface yang terkoneksi langsung dengan
pihak umum misalnya interface wireless untuk jaringan hotspot, interface
ethernet untuk jaringan PC client warnet, dan sebagainya.
Pengaturan ini
dapat dilakukan pada menu IP �> Neighbors
Tiga langkah cara mengamankan Router
Diatas secara detail sudah pernah dibahas pada artikel Langkah Pertama Menjaga Keamanan Router
4. Non-Aktifkan atau Ubah Fitur MAC
Server
Dengan melakukan disable pada discovery interface bukan berarti Router tidak
bisa di remote menggunakan MAC-Address. Jika sebelumnya sudah menyimpan atau
mengetahui MAC-Address Router, masih bisa di remote menggunakan MAC-Address.
Jika menginginkan Router tidak bisa diremote menggunakan MAC-Address baik
melalui Winbox ataupun via telnet, matikan Fitur MAC-Server di Router. Tools -> MAC-Server
Atau Anda hanya
ingin MAC-Winbox dari interface yang terkoneksi dengan PC Anda saja misal
Ether2. Cara melakukannya buat terlebih dahulu MAC-Winbox Interface ke Arah
Ether2 selanjutnya disable interface "all"
5. Aktifkan Firewall Filter Untuk Akses
Service Router (DNS dan Web Proxy)
Router Mikrotik yang kita tempatkan sebagai Gateway Utama, sering mengaktifkan
fitur Allow-remote-request DNS dan web proxy. Kedua fitur tersebut bisa
dimanfaatkan oleh pihak luar terutama web proxy yang kadang membuat trafik
international kita sering penuh padahal tidak ada user lokal yang
menggunakannya.
Untuk mengatasi hal tersebut kita harus
mengaktifkan filter pada Firewall agar pihak luar tidak bisa memanfaatkan DNS
kita dan Web Proxy kita.
Jangan lupa buat juga action drop untuk
trafik DNS yang menggunakan protocol udp.
6. Non-Aktifkan Btest Server
Router Mikrotik juga memiliki fitur Btest Server, yang bisa digunakan untuk
melakukan test koneksi yang sudah terbentuk. Tetapi fitur ini jika tiba-tiba di
manfaatkan oleh pihak luar, Router kita di paksa untuk men-generate trafik atau
menerima trafik bandwith test bisa jadi bandwidth yang kita miliki habis atau
tiba-tiba CPU load kita menjadi 100%. Tentu sebagai admin jaringan tidak
menginginkan hal itu, lebih baik fitur ini dimatikan.
Pengaturan dapat
dilakukan pada menu Tools �> BTest Server
Artikel mengenai penggunaan Bandwidth test bisa di lihat di halaman berikut Bandwidth Test Menggunakan Mikrotik
7.
Ubah pin atau Non-Aktifkan Fitur LCD
Beberapa Router Mikrotik sudah dilengkapi dengan LCD yang juga bisa digunakan untuk menambahkan perintah-perintah sederhana langsung dari LCD tersebut. Jika router yang memiliki LCD tersebut di tempatkan di tempat yang terjangkau orang banyak sebaiknya lakukan pengubahan pin atau Non-Aktifkan Fitur LCD agar orang lain tidak iseng mengotak atik router kita. Penjelasan mengenai LCD di Mikrotik bisa di lihat di Artikel Pengaturan LCD Display Mikrotik
Beberapa Router Mikrotik sudah dilengkapi dengan LCD yang juga bisa digunakan untuk menambahkan perintah-perintah sederhana langsung dari LCD tersebut. Jika router yang memiliki LCD tersebut di tempatkan di tempat yang terjangkau orang banyak sebaiknya lakukan pengubahan pin atau Non-Aktifkan Fitur LCD agar orang lain tidak iseng mengotak atik router kita. Penjelasan mengenai LCD di Mikrotik bisa di lihat di Artikel Pengaturan LCD Display Mikrotik
8. Lakukan Backup secara berkala serta
Enkripsi dan Ambil File backupnya
Agar tidak perlu konfigurasi ulang sebaiknya kita lakukan Backup secara berkala. Apalagi setelah selesai konfigurasi lakukan backup konfigurasi, dan jangan lupa pindahkan file backup tersebut ke PC atau laptop Anda. Untuk menjaga keamanan file backup bisa Anda lakukan Enkripsi saat akan melakukan backup konfigurasi. Untuk detailnya bisa dilihat di Artikel Backup Konfigurasi Mikrotik
Agar tidak perlu konfigurasi ulang sebaiknya kita lakukan Backup secara berkala. Apalagi setelah selesai konfigurasi lakukan backup konfigurasi, dan jangan lupa pindahkan file backup tersebut ke PC atau laptop Anda. Untuk menjaga keamanan file backup bisa Anda lakukan Enkripsi saat akan melakukan backup konfigurasi. Untuk detailnya bisa dilihat di Artikel Backup Konfigurasi Mikrotik
9. Aktifkan Bootloader Protector
Fitur Bootloader Protector digunakan untuk melakukan proteksi terhadap gangguan fisik yang bisa saja terjadi pada routerboard terutama proteksi terhadap tombol reset yang ada di router Mikrotik. Contoh implementasinya sudah pernah kami bahas artikel Protected Bootloader
Fitur Bootloader Protector digunakan untuk melakukan proteksi terhadap gangguan fisik yang bisa saja terjadi pada routerboard terutama proteksi terhadap tombol reset yang ada di router Mikrotik. Contoh implementasinya sudah pernah kami bahas artikel Protected Bootloader
10.Amankan Fisik Router
Mikrotik adalah perangkat hardware elektronik sebagaimana perangkat elektronik lainnya yang membutuhkan perawatan Fisik seperti :
Mikrotik adalah perangkat hardware elektronik sebagaimana perangkat elektronik lainnya yang membutuhkan perawatan Fisik seperti :
Proteksi kabel power agar jangan terlalu sering di
cabut colok
Ruang pendingin untuk menjaga suhu perangkat
mikrotik
Perlindungan terhadap lonjangan listrik menggunakan
UPS, atau yang melewati POE sebaiknya gunakan Arester.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar